cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)" : 21 Documents clear
Metode Analisa Warfarin MOCHAMAD RIZKY FAUZY; Yasmiwar Susilawati
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4251.224 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22586

Abstract

Warfarin merupakan obat antikoagulan atau biasa dikenal dengan obat pengencer darah dengan indeks terapi yang sempit. Pembentukan gumpalan darah di dalam sirkulasi, dapat terjadi di kedua arteri dan pembuluh darah. Penyebabnya bisa beragam, termasuk induksi agregasi platelet, peningkatan daya rekat trombosit, atau peningkatan aktivasi faktor pembekuan seperti protrombin. Trombosis dapat terjadi sehingga dapat menghentikan aliran darah menuju organ penting dan mengakibatkan kerusakan sel secara permanen atau kematian. Terdapat beberapa metode analisa warfarin yang dapat digunakan, salahsatunya ialah menggunakan HPLC. HPLC (High Performance Liquid Chromatoghrapy) merupakan salah satu metode analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa kadar warfarin karena memiliki  beberapa keuntungan seperti efektifitas waktu analisa, kemudahan, dan keakuratan.
AKTIVITAS ANTIDIABETES BEBERAPA TANAMAN DI INDONESIA SRI INDRAYANI; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2154.952 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22233

Abstract

Uji Toksisitas Infusa Acalypha Siamensis dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Sheila Frizqia Jelita; Gita Widi Setyowati; Michelle Ferdinand
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.536 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25926

Abstract

Uji toksisitas merupakan uji untuk mengamati aktivitas farmakologi suatu senyawa yang terjadi dalam waktu. Subjek uji untuk uji toksisitas adalah larva udang. Larva udang memiliki karakteristik yang sensitif dan akan mati apabila zat atau senyawa asing tersebut bersifat toksik. Uji toksisitas digunakan untuk mengetahui pengaruh racun yang dihasilkan oleh dosis tunggal dari suatu campuran zat kimia pada hewan coba sebagai uji pra skrining senyawa bioaktif antikanker. Hasil yang diperoleh dihitung sebagai nilai LC50 (lethal concentration) ekstrak uji. Semakin kecil harga LC50 semakin toksik suatu senyawa. Hasil LC50 di dengan analisis probit menggunakan program EPA probit. Nilai LC50 dengan nilai sebesar 1333,5 ppm untuk metode vial (makroskopik).Kata kunci: BSLT, Lethal Concentration 50% (LC50), Uji toksisitas.
REVIEW ARTIKEL: MASALAH DAN PENGEMBANGAN FORMULASI OBAT UNTUK BENTUK DOSIS ANAK-ANAK ASLAMNUR FIKRI RAMADHANA; RINI HENDRIANI
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2974.078 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22378

Abstract

ABSTRAKObat sering digunakan masyarakat sehari-hari, termasuk oleh anak-anak. Ada berbagai alasan untuk formulasi obat menjadi bentuk sediaan yang sesuai, contohnya untuk pengukuran dosis yang akurat. Review artikel ini bertujuan mengetahui masalah dalam formulasi bentuk dosis untuk anak-anak dan penelitian yang mengembangkan bentuk sediaan sesuai dosis untuk anak-anak. Metode yang dilakukan adalah dengan review jurnal dari tahun 1994 sampai tahun 2019. Diperlukan bentuk sediaan yang sesuai dengan kondisi dan usia anak-anak. Rasa yang tidak enak menjadi masalah dalam formulasi dan hambatan dalam terapi. Tablet dispersible, bubuk butiran, pellet, atau taburan rekonstitusi sering digunakan pada bayi tetapi rasanya perlu ditutupi dan pemberian tanpa air tidak cocok untuk semua umur. Beberapa penelitian melakukan pengembangan formulasi yang dapat diterima untuk anak-anak seperti tablet disintegrasi cepat cetirizine gydrochloride, fast-dissolving tablet untuk pengobatan antiretroviral, tablet pelarut susu dan tablet hisap paracetamol, suspensi oral deksametason, hidroklorotiazid, spironolakton, dan fenitoin, tablet orodispersible, dan sirup ranitidine hidroklorida dari tablet ranitidine hidroklorida. Dengan demikian masalah bentuk dosis anak-anak dan penelitian pengembangan bentuk dosis anak-anak dapat diberi solusi.Kata kunci: pengembangan formulasi obat, bentuk dosis, anak-anakABSTRACTMedicines are often used by everyday people, including by children. There are various reasons for drug formulations to be suitable dosage forms, for example for accurate dose measurements. The review of this article aims to find out the problems in dosage formulations for children and research that develop dosage forms for children. The method used was a review of journals from 1994 to 2019. Required dosage forms in accordance with the conditions and age of children. Unpleasant taste is a problem in formulations and obstacles in therapy. Dispersible tablets, granular powders, pellets, or reconstitution sprinkles are often used in babies but need to be covered and giving without water is not suitable for all ages. Several studies have developed acceptable formulations for children such as fast disintegration tablets cetirizine gydrochloride, fast dissolving tablets for antiretroviral treatment, milk solvent tablets and paracetamol lozenges, dexamethasone oral suspensions, hydrochlorothiazide, spironolactone, and phenytoin, orodispersible tablets, and ranitidine hydrochloride syrup from ranitidine hydrochloride tablets. Thus the problem of the dosage form of children and research on the development of dosage forms of children can be given a solution.Keywords: development of drug formulations, dosage forms, children
REVIEW: AKTIVITAS ANTI AGING PADA BEBERAPA TANAMAN DENGAN BERBAGAI METODE PENGUJIANNYA SAUSAN RIHHADATULAISY; NORISCA ALIZA PUTRIANA
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.127 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.23212

Abstract

AbstrakPada saat ini tanaman telah banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari untuk mengobati dan mencegah penyakit. Senyawa aktif metabolit sekunder dari tanaman biasanya bertanggung jawab terhadap sifat biologisnya yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Saat ini dilaporkan banyak tanaman yang memiliki aktivitas anti penuaan yang digunakan sebagai kosmetik herbal. Anti penuaan merupakan proses pencegahan penuaan pada wajah yang disebabkan oleh faktor internal (penuaan kronologi) dan eksternal (radiasi sinar UV). Review ini berfokus pada aktivitas anti penuaan beberapa tanaman dengan metode pegujiannya. Hasil pengkajian 20 artikel ditemukan bahwa pada setiap tanaman memiliki mekanisme yang khas sebagai agen anti penuaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa tanaman tersebut berpotensi untuk dijadikan sebagai kosmetik herbal anti penuaan dini.Kata kunci : Tanaman, Anti Penuaan, Antioksidan, Radikal Bebas. AbstractAt this time the plant has been widely used in daily life to treat and prevent disease. Active compounds secondary metabolites from plants are usually responsible for their biological properties which can be used for various purposes. At present there are many plants have anti-aging activities. Anti penuaan is a process of preventing aging of the face caused by internal factors (aging chronology) and external (UV radiation).  This review focuses on the anti-aging activities of some plants with various methods of testing. The results of the study of 20 articles found that each plant has a unique mechanism for anti-aging. So this plant has the potential to be applied as herbal anti aging cosmetics.Keywords : Plants, Anti aging, Antioxidants, Free Radicals.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN VAKSIN PNEUMONIA DI BERBAGAI NEGARA Fanny Seftiani Dwi Saputri; Nasrul Wathoni
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.047 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22281

Abstract

Pnemonia adalah penyakit infeksi yang menyerang sistem pernafasan bawah akut disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia dan merupakan salah satu penyakit yang memiliki presentase besar menyebabkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan upaya preventif  yang optimal yaitu dengan menggunakan vaksin pneumonia (Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang diduga memiliki hasil cost-effective. Cost Effectiveness Analysis (CEA) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui efektivitas biaya dari penggunaan vaksin pnemonia di beberapa negara. Berdasarkan lima studi literature berbagai negara yaitu Cina, Filipina, Malaysia, Turki, Korea, Paraguay, Kolombia, United Kingdom, Peru, Taiwan, Belanda dapat diketahui setiap vaksin menghasilkan efektivitas dan biaya yang berbeda setiap negara. Umumnya, vaksin pnemokokus dapat digunakan sebagai upaya preventif penyakit pneumoni yang cost effective.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI HERBAL TERHADAP SHIGELLOSIS (Shigella dysenteriae) SHEILA FRIZQIA JELITA; Yoga Windhu Wardhana; Anis Yohana Chaerunisaa
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.736 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22028

Abstract

ABSTRAKObat tradisional dengan bahan dasar tanaman telah digunakan sejak lama secara turun temurun di berbagai negara di dunia. Berbagai penelitian telah menunjukkan aktivitas dan mekanisme kerja tanaman-tanaman tertentu dalam melawan patogen yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia Shigellosis merupakan salah satu jenis infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae dan berlokasi di usus. Kasus resistensi terhadap antibiotik juga telah terjadi pada S. dysenteriae, sulfonamid merupakan salah satu dari antibiotik tersebut. Oleh karena itu, pengembangan dan penelitian terkait pengobatan alternatif dengan bahan dasar tanaman sebagai penghambat pertumbuhan bakteri S. dysenteriae dapat menjadi suatu solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri dari tanaman terhadap S. dysenteriae sebanding dengan antibiotik konvensional, bahkan secara sinergis dapat meningkatkan aktivitas antibiotik konvensional. Maka, penelitian terkait penggunaan bahan alam sebagai antibakteri diharapkan dapat mewujudkan pengobatan yang lebih efektif, efisien, dan aman dalam dunia farmasi.ABSTRACTTraditional medicines with plant based ingredients have been used for a long time for generations in various countries in the world. Numerous studies have shown the activity and mechanism of action of certain plants against pathogens that can cause infection in humans. Shigellosis is one type of acute infection caused by the bacterium Shigella dysenteriae and is located in the intestine. Cases of antibiotic resistance have also occurred in S. dysenteriae, sulfonamide is one of the antibiotics. Therefore, the development and research related to alternative medicine with plant based ingredients as inhibitors of S. dysenteriae's growth can be a solution to solve this problem. In addition, several studies have shown that the antibacterial activity of plants against S. dysenteriae is comparable to conventional antibiotics, even synergistically increase conventional antibiotic activity. Hence, researches related to the use of natural ingredients as an antibacterial agent is expected to be able to objectify a more effective, efficient and safe treatment in the pharmaceutical world.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Mukminah, Izzah Al; Arista, Dwi Yuri; Nurhayati, Nurhayati; Saputra, Billy Dwi; Pramashela, Firda S; Josephine, Gabriella; Fatah, Abib Latifu; Berliana, Nadila; Destiani, Dika Pramita; Sinuraya, Rano Kurnia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25554

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Metode ini sangat sederhana, tidak merusak sampel, murah, waktu perlakuan yang singkat dan masih banyak dilakukan sebagai acuan awal dalam menganalisis kondisi kesehatan. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Konsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis dengan dipstik test mempengaruhi beberapa parameter dalam dipstik test sehingga menyebabkan hasil yang negatif palsu pada proses analisis kesehatan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil acuan awal mengenai kondisi kesehatan yang dianalisis menggunakan dipstik test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter pada dipstik test yang mengalami perubahan ketika mengonsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis.
POTENSI AKTIVITAS FARMAKOLOGIS SPONS LAUT GENUS NEOPETROSIA Indah Pertiwi; Yuni Elsa Hadisaputri
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.278 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22385

Abstract

Berbagai jenis penyakit semakin banyak menyerang manusia sehingga manusia menghadapi tantangan untuk selalu mencari senyawa-senyawa baru dalam mempersiapkan kebutuhan obat  yang selalu bertambah. Berbagai penelitian telah menunjukkan aktivitas farmakologis dari metabolit sekunder yang dihasilkan dari sumber daya di darat tetapi senyawa – senyawa dengan potensi aktivitas farmakologis juga dapat diperoleh dari sumber daya di laut yang memiliki lebih banyak keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, dilakukan berbagai penelitian mengenai biota laut terutama spons laut untuk menemukan senyawa –senyawa  metabolit sekunder yang dapat berpotensi memiliki aktivitas farmakologis. Review artikel ini merupakan pencarian studi pustaka mengenai potensi aktivitas farmakologis dari Neopetrosia exigua, Neopetrosia proxima, Neopetrosia chaliniformis, dan Neopetrosia rosariensis. Pada artikel ini dijelaskan bahwa beberapa spesies ini memiliki potensi aktivitas sebagai antiinflamasi, antimalaria, antioksidan, antikanker, dan antimikroba yang dihasilkan dari metabolit sekunder spons tersebut.
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN PEREAKSI FOLIN-CIOCALTEU DALAM PENENTUAN KADAR FENOL TOTAL PADA TANAMAN STEFANNY AGNES SALIM; FEBRINA AMELIA SAPUTRI; NYI MEKAR SAPTARINI; JUTTI LEVITA
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.972 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.21909

Abstract

Senyawa fenolat merupakan metabolit sekunder dari tanaman dan dibagi menjadi dua kelas yaitu asam fenolat dan polifenol. Senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Tujuan dari artikel review ini untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai aplikasi senyawa fenol dalam tanaman, serta kelebihan dan kekurangan dari pereaksi Folin-Ciocalteu dalam menentukan kadar fenol total pada beberapa jenis tanaman. Metode pencarian literatur menggunakan PubMed, ScienceDirect, dan Google, dipilih beberapa artikel dan dibuka total 131 Artikel dari semua sumber pencarian, 53 diantaranya merupakan kriteria inklusi yang digunakan pada review artikel ini. Pada penentuan kadar fenolat total dalam ekstrak tanaman, senyawa fenol bereaksi spesifik dengan pereaksi redoks (pereaksi Folin-Ciocalteu) membentuk senyawa kompleks fosfotungstat fosfomolibdenum berwarna biru yang dapat diukur pada panjang gelombang 760 nm. Kelebihan metode ini adalah sederhana dan cepat, namun kurang selektif karena dapat bereaksi dengan asam askorbat, gula, dan amin aromatik.Kata Kunci: antioksidan, asam galat, Malvaceae, redoks, Zingiberaceae

Page 1 of 3 | Total Record : 21